PASER — Warga Luwu yang bermukim di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, kini memiliki wadah resmi untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat solidaritas. Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Kabupaten Paser akhirnya dikukuhkan secara resmi untuk masa bakti 2022–2027.
Acara pengukuhan yang digelar Selasa (20/6/2023) itu berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan, disaksikan langsung oleh Bupati Paser, Fahmi Fadli.
Dalam sambutannya, Fahmi menyapa para tamu dengan bahasa Luwu, “Apa kareba kapolo,” yang berarti “apa kabar saudara.” Sapaan ini disambut hangat oleh para hadirin yang sebagian besar merupakan warga keturunan Luwu.
“Pemerintah daerah memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada KKLR atas terselenggaranya acara ini. Solidaritas warga Luwu tak diragukan lagi dan saya yakin kehadiran KKLR akan memberi semangat baru bagi pembangunan di Kabupaten Paser,” ujar Fahmi.
Turut hadir Ketua III Badan Pengurus Wilayah (BPW) KKLR Kaltim, Agus Salim, Sekretaris Umum KKLR Kaltim Phylosopy Alamsyah Tawakal, serta sejumlah pejabat Pemkab Paser berdarah Sulawesi Selatan seperti Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian (DKISP) Paser, Ina Rosana, dan Kepala BKPSDM, Suwito.
Ketua Panitia, Rudianto Pasang, menyebut lebih dari seribu warga Luwu tinggal dan bekerja di Paser, sebagian besar di sektor swasta.
Menurutnya, pengukuhan ini bukan sekadar seremonial, melainkan tonggak penting dalam membangun kerja sama harmonis serta memperkuat kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat, selaras dengan visi Kabupaten Paser: “Maju, Adil, dan Sejahtera”.
“KKLR Paser akan memainkan peran strategis dalam menjembatani hubungan antar komunitas, memperkuat nilai persaudaraan, dan mendukung pembangunan yang inklusif serta berkelanjutan,” ujar Rudianto.
Sementara itu, Ketua BPD KKLR Paser, Rustan Manguling, menuturkan bahwa organisasi ini sejatinya sudah terbentuk sejak tahun 2005, namun baru kali ini dikukuhkan secara formal.
Sejak 2016, KKLR aktif menggelar pertemuan rutin sebagai ruang silaturahmi warga Luwu dan perantau Sulawesi lainnya di Paser.
“Kami optimis KKLR akan tumbuh menjadi organisasi yang mandiri dan profesional, sekaligus menjaga nilai-nilai etika dan budaya di tengah masyarakat,” ungkap Rustan.
Acara pengukuhan ini menjadi bukti bahwa meski merantau jauh dari kampung halaman, semangat persatuan dan kekeluargaan warga Luwu tetap terjaga kuat, bahkan menjadi kekuatan baru dalam mendukung pembangunan di daerah rantau. (*)