Batik khas KKLR

Kabar gembira bagi para diaspora Wija to Luwu di manapun berada. Kini telah hadir KAIN BATIK KHAS KKLR dengan corak yang terinspirasi dari kekayaan budaya Tana Luwu.

Kain batik khas KKLR ini terbuat dari bahan shakila dengan proses printing sublime kualitas terbaik yang tidak luntur.

Harga resmi kain batik khas KKLR ini adalah Rp.300.000/pcs dengan ukuran kain 145x200cm.

SEGERA ORDER!  Hubungi 0853-9831-7777 (Ibu Hj. Subiati Hamzah/Ketua Dept. Pemberdayaan Perempuan BPW KKLR Sulsel) setiap hari kerja.

Berikut adalah foto adalah ilustrasi batik yang sudah jadi. Yang dijual di sini adalah kain batik yang belum jadi.

Kemeja batik khas KKLR tampak depan
Kemeja batik khas KKLR tampak depan
Kemeja batik khas KKLR tampak belakang
Kemeja batik khas KKLR tampak belakang
Kemeja batik khas KKLR untuk wanita.
Kemeja batik khas KKLR untuk wanita.

Arti dan Makna Motif Batik kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR)

Simbol-simbol yang tercantum di dalam desain motif batik:

A. Gambar Utama:

  • Istana Kadatuan Luwu
  • Gerbang Istana Kadatuan Luwu
  • Masjid Jami Tua Kota Palopo
  • Tugu/Monumen Toddopuli
  • Perisai Kelopak Daun Lontar
  • Padi
  • Aksara Lontara bertuliskan “Istana Kadatuan Luwu dan KKL Raya”

Gambar keseluruhan motif batik yaitu Istana Kadatuan Luwu berdampingan dengan Mesjid Jami Tua Kota Palopo dan di depan keduanya adalah Tugu/Monumen Toddopuli.

Di depan Tugu/Monumen Toddopuli adalah Gerbang Istana Kadatuan Luwu, perisai Kelopak Lontar dan Badik dan juga simbol Padi serta tulisan “Istana Kadatuan Luwu dan KKL raya” dengan aksara lontara.

B. Background

  • Gambar arah panah ke atas secara geometris
  • Sebagian gambar yang ada di gambar utama

C. Penjelasan

Berdasarkan sejarah, Tana Luwu adalah tempat asal mula munculnya peradaban di Sulawesi Selatan. Fakta dan sejarah tekait hal ini tertuang dalam sejarah awal tentang masyarakat Luwuyang tertuang dalam buku I Lagaligo,

Kerajaan Luwu adalah kerajaan tertua, terbesar, dan terluas di Sulawesi Selatan yang wilayahnya mencakup Tana Luwu, Tana Toraja, Kolaka, dan Tanah Mori[1]. Luwu adalah suku bangsa yang besar yang terdiri dari 12 anak suku. Walaupun orang sering mengatakan bahwa Luwu termasuk suku Bugis, tetapi orang-orang Luwu.

Selain itu, ada Mesjid Jami Tua Kota Palopo yang dibangun pada tahun 1604 Masehi dan Tugu/Monumen Toddopuli.

Dengan melihat latar belakang dari sejarah, kekayaan sumber daya alam, karya cipta dan peradabannya yang diturunkan/diwariskan oleh para leluhurnya, sepatutnya masyarakat Tana Luwu mempunyai rasa bangga sehingga dengan semangat dan tekad bergerak membangun kebersamaan (diwakili background simbol arah panah ke atas) dan kerukunan warganya untuk menjaga, melestarikan, mengembangkan dan memajukan Tana Luwu yang berbasis dari kearifan lokal (seni, budaya dan tradisi) yang menjadi jatidiri suku, bangsa dan negara.

Dengan adanya Kerukunan Keluarga Luwu Raya ini diharapkan menjadi wadah dan jembatan bagi warga Tana Luwu atas dasar kesadaran, kebersamaan dan kepedulian untuk saling membangun dan memajukan antar warga, baik dari sisi keagamaan, seni budaya, ekonomi kreatif dan jiwa sosial serta kepedulian antar warga maupun membangun dan memajukan Tana Luwu berbasis kearifan lokal.

Harga resmi kain batik khas KKLR ini adalah Rp.300.000/pcs dengan ukuran kain 145x200cm.

SEGERA ORDER!  Hubungi 0853-9831-7777 (Ibu Hj. Subiati Hamzah/Ketua Dept. Pemberdayaan Perempuan BPW KKLR Sulsel) setiap hari kerja.