MASAMBA — Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Provinsi Sulawesi Selatan, Ir. Hasbi Syamsu Ali, MM, menegaskan pentingnya membangun sinergi dan kolaborasi lintas wilayah dalam upaya mendorong kemajuan kawasan Luwu Raya.
Hal itu disampaikannya usai menghadiri puncak perayaan Hari Jadi Kabupaten Luwu Utara ke-26 di Masamba, Selasa (20/5/2025).
Hasbi juga sebelumnya hadir dalam puncak perayaan Hari Jadi Kabupaten Luwu Timur ke-22 di Malili, sehari sebelumnya, Senin (19/5/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Hasbi menyerukan agar seluruh pihak — mulai dari pemerintah daerah, pelaku usaha, masyarakat lokal, hingga diaspora asal Luwu Raya — dapat memperkuat kerja sama demi kemajuan bersama.
“Meski saat ini era otonomi daerah, tapi kita tidak bisa biarkan Luwu Timur berjuang sendiri, Luwu Utara berjuang sendiri, Palopo dan Luwu berjuang sendiri. Sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi strategis, keempat daerah ini harus bersinergi positif agar dampak pembangunannya lebih signifikan untuk masyarakat Luwu Raya,” ujar Hasbi kepada wartawan.
Hasbi mengingatkan, secara historis keempat daerah tersebut dulunya berada di bawah satu induk administratif, yakni Kabupaten Luwu dengan ibu kota Palopo.
Pemekaran daerah memang memberikan ruang akselerasi pembangunan di masing-masing wilayah, namun menurutnya, keterikatan sejarah dan budaya menjadi modal sosial yang tak boleh diabaikan.
“Aspek kesejarahan ini yang harus kita jaga. Bahwa pada prinsipnya, Luwu Raya ini berasal dari satu rahim. Karena itu, kita harus tumbuh dan sejahtera bersama,” imbuhnya.
Sebagai Ketua paguyuban warga diaspora asal Luwu Raya di Sulawesi Selatan, Hasbi mengajak seluruh komponen masyarakat untuk saling mendukung. Menurutnya, peran aktif diaspora, pelaku usaha, pemerintah daerah, dan komunitas lokal menjadi kunci mempercepat pemerataan pembangunan kawasan.
“Mari kita saling support, saling dukung untuk kemajuan Luwu Raya. Kita pertahankan dan kembangkan terus sinergi antar pemerintah daerah, pelaku usaha, UMKM lokal, serta potensi diaspora. Prinsipnya, siru’iki mendre’ tessirui’ no’,” ajak Hasbi.
Di akhir pernyataannya, Hasbi tak lupa menyampaikan ucapan selamat memperingati hari ulang tahun untuk tiga daerah di Luwu Raya baru-baru ini.
“Selamat hari jadi ke-23 untuk Kota Palopo yang sudah diperingati pada 10 April lalu, hari jadi ke-26 untuk Kabupaten Luwu Utara, dan hari jadi ke-22 untuk Luwu Timur,” tutupnya.
Diketahui Kabupaten Luwu Utara adalah daerah yang paling pertama dimekarkan dari induk Kabupaten Luwu pada 27 April 1999. Lalu Kota Palopo terbentuk pada 10 April 2002 dan Kabupaten Luwu Timur lahir pada 3 Mei 2023.
Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi
Secara geografis, Luwu Raya meliputi empat daerah yakni Kabupaten Luwu, Kota Palopo, Kabupaten Luwu Utara, dan Kabupaten Luwu Timur. Kawasan ini memiliki potensi besar di berbagai sektor, mulai dari pertanian, perkebunan, pertambangan, hingga pariwisata.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan, Luwu Raya berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulsel, khususnya dari sektor pertambangan nikel di Luwu Timur dan hasil perkebunan di Luwu dan Luwu Utara.
Kawasan ini juga menjadi salah satu daerah penghasil beras terbesar di Sulsel, dengan luas sawah irigasi teknis yang terus bertambah.
Menurut catatan Kementerian Dalam Negeri, isu konektivitas antarwilayah dan sinergi pembangunan di Luwu Raya juga menjadi perhatian pemerintah pusat. Bahkan wacana pembentukan Provinsi Luwu Raya sempat kembali menguat dalam beberapa tahun terakhir sebagai upaya percepatan pembangunan di kawasan timur Sulawesi Selatan.
Peran Diaspora dan Sinergi Daerah
Para perantau atau diaspora asal Luwu Raya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia turut berperan penting dalam pembangunan daerah asalnya.
Melalui organisasi paguyuban seperti KKLR, diaspora berkontribusi dalam berbagai sektor mulai dari investasi, pendidikan, hingga sosial budaya.
Keterlibatan diaspora dinilai mampu menjadi jembatan antara potensi lokal dan peluang nasional, sekaligus memperkuat jejaring ekonomi antarwilayah.
Pemerintah daerah di Luwu Raya pun diharapkan terus menjalin komunikasi aktif dengan komunitas perantau guna mendorong program-program inovatif dan kolaboratif.
Hasbi Syamsu Ali sendiri dikenal sebagai tokoh masyarakat yang aktif mendorong sinergi pembangunan Luwu Raya. Dalam beberapa kesempatan, ia juga kerap memfasilitasi pertemuan koordinasi dan kerja sama antar kepala daerah di kawasan tersebut. (*)