PASANGKAYU – Arisan yang digelar oleh Badan Pengurus Daerah (BPD) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Kabupaten Pasangkayu kembali menjadi ruang hangat yang tak hanya mempertemukan warganya, tetapi juga mempererat ikatan emosional dan menjaga identitas kebudayaan masyarakat Luwu di perantauan.
Digelar di kediaman salah satu anggota KKLR, Muhammad Taufik di BTN Pasangkayu, Minggu (5/5/2024), kegiatan ini diikuti puluhan warga Luwu Raya dari berbagai latar belakang profesi yang bermukim di Kabupaten Pasangkayu.
Dalam suasana penuh keakraban, mereka saling berbagi cerita, canda, dan gagasan untuk menjaga kekompakan.
Ketua KKLR Pasangkayu, Adi Arwan Alimin, dalam sambutannya menegaskan bahwa arisan bukan hanya tentang undian dan giliran, melainkan bentuk nyata pelestarian nilai-nilai persaudaraan.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi simbol kekuatan sosial yang mengakar pada budaya gotong royong dan kekeluargaan masyarakat Luwu.
“Kita di rantau ini perlu ruang yang tidak sekadar formal. Arisan ini jadi momentum untuk saling menguatkan, mengenang kampung halaman, dan memastikan nilai-nilai Luwu tetap hidup di tengah tantangan zaman,” ujarnya.
Selain arisan, pertemuan juga diwarnai dengan diskusi ringan seputar kegiatan sosial dan rencana strategis KKLR ke depan.
Beberapa anggota mengusulkan agar agenda arisan diselingi dengan kegiatan budaya seperti pertunjukan seni, masak bersama kuliner khas Luwu, hingga edukasi sejarah Kedatuan Luwu kepada generasi muda.
Suasana kekeluargaan kian terasa saat seluruh peserta menikmati hidangan tradisional yang disiapkan secara gotong royong. Momen tersebut menjadi simbol kuatnya ikatan batin yang terus dipelihara meski berada jauh dari tanah kelahiran.
Dengan semangat kebersamaan yang terus terjaga, KKLR Pasangkayu berharap arisan tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga menjadi benteng pertahanan kultural bagi warga Luwu Raya di tengah dinamika kehidupan modern. (*)